Supported By TFI

Supported By TFI

Project CB : Interpersonal Development


Jumat, 22 Mei 2015

Healthy Life for The Brighter Future

Hari ketiga kami melakukan kunjungan tepat di tanggal 17 Mei 2015. Saya dan team saya sampai di lokasi sama seperti hari-hari sebelumnya, pk. 10.00 WIB. Saya dan team saya sudah menyusun rencana untuk melakukan pentas panggung fabel dengan mengangkat cerita mengenai virus seramon. Kenapa kami membawakan cerita tersebut? Disini kami memiliki tujuan untuk menyadarkan anak-anak akan pentingnya makan makanan 4 sehat 5 sempurna. Melihat juga mereka tinggal di lingkungan dengan orang-orang yang terjangkit HIV, pecandu dan lain sebagainya tentu akan banyak virus penyakit yang bertebaran. Dengan demikian kita mengingatkan mereka berulang-ulang kali agar menjaga kesehatan tubuh mereka agar tidak  mudah terkena virus. Pentas panggung fabel tersebut kami bawakan dengan menarik, sehingga tampak anak-anak disana fokus dengan cerita yang disampaikan.
Setelah mementaskan cerita tersebut, saya dan team saya melontarkan beberapa pertanyaan terkait cerita yang dibawakan. Seluruh anak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Tidak hanya anak-anaknya saja, ibu-ibu mereka juga tampak antusias dengan rangkaian kegiatan yang ada.

(buku "virus seramon" yang kami pentaskan)

(saya dan team saya foto bersama dengan anak-anak seusai kegiatan)

Everyone Deserves Education

16 Mei 2015, hari kedua saya dan team saya mengunjungi anak-anak di Yayasan Karisma. Kegiatan hari itu dibuka dengan doa seperti biasanya, lalu dilanjut dengan kegiatan belajar bahasa Inggris.
Saya dan team saya mengajarkan anak-anak disana angka dan huruf dalam bahasa Inggris. Setelah memberi tahu mereka angka dan huruf dalam bahasa Inggris, kami menantang 3 anak-anak untuk membacakan ulang angka dan huruf tersebut dengan memberi hadiah sebagai gantinya. Kenapa memberi hadiah? Hal tersebut kami lakukan bukan sebagai motivasi, karena jika demikian motivasi mereka dalam belajar hanya akan untuk mendapatkan hadiah saja. Kami memberi hadiah sebagai penghargaan atas usaha mereka dalam belajar dan menghafalkan angka dan huruf tersebut yang hanya dalam beberapa menit saja.
Disitu kami sadar bahwa sebenarnya anak-anak disana merupakan anak-anak cerdas, sayangnya mereka tidak mendapatkan wadah pendidikan yang baik.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan bernyanyi dalam bahasa Inggris pula yang diiringi dengan musik (gitar) yang dimainkan oleh teman saya, Rafi.
Antusiasme anak-anak tampak luar biasa seperti di hari pertama kami datang mengunjungi mereka. Tak lupa juga di akhir kegiatan, saya dan team saya membagikan snack kecil-kecilan kepada anak-anak, para ibu dan para pengurus disana.


(saya dan team saya saat belajar dan bernyanyi dalam bahasa inggris)

Rabu, 20 Mei 2015

Color Your Life

Saya dan team saya (bersama Rafi dan Calvin) sadar bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat jauh dari kata "merata". Masih banyak anak-anak yang seharusnya berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Maka dari itu, saya dan team saya menyusun rencana untuk menjangkau anak-anak di Yayasan Karisma (Yayasan yang merangkul anak-anak yang terkena virus HIV dan merangkul para wanita yang juga terkena virus HIV, wanita pecandu obat-obatan, dll). 
10 Mei 2015 merupakan hari pertama kami datang ke lokasi untuk berbagi ilmu dengan para anak-anak dan juga ibu dari anak-anak tersebut. Saya dan team saya sampai di lokasi pukul 10.00 WIB. Kegiatan pagi itu kita buka dengan berdoa bersama, lalu perkenalan dari team saya sendiri, lalu perkenalan dengan beberapa pengurus yayasan Karisma dan juga dengan 10 anak yang ikut berpartisipasi. Kami meminta anak-anak untuk memperkenalkan nama dan umur serta cita-cita mereka satu per satu, hal ini kami lakukan dengan tujuan khusus pula, yakni agar anak-anak disana dapat lebih percaya diri saat berbicara. 
Dilanjut dengan kegiatan mewarnai, saya dan team saya mengajarkan trik mewarnai gambar dengan benar. Sangat mengejutkan bahwa ternyata masih banyak anak-anak disana yang mungkin sudah berumur 10 tahun tapi masih belum mengetahui nama-nama warna. Maka dari itu setelah belajar mewarnai, saya dan team saya mengajarkan anak-anak tersebut nama-nama warna. Anak-anak disana terlihat sangat excited saat mendapatkan ilmu-ilmu baru.
Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 3 jam, di akhir kegiatan saya dan team saya berbagi snack kecil-kecilan kepada anak-anak, ibu-ibu dan para pengurus yayasan Karisma.
 
(kami mengajarkan anak-anak untuk tampil percaya diri di depan umum)

 
 (kami mengajarkan anak-anak cara mewarnai yang benar)
(saya dan team saya foto bersama dengan anak-anak dan hasil karya mewarnai mereka)